News Update :

Pengertian Vulkanisme

Senin, 29 Maret 2010

Vulkanisme adalah kegiatan yang berkaitan dengan gerakan magma.
Magma sebagai masa silikat cair pijar sangat giat melakukan gerakan ke segala arah baik secara vertical, miring, menyusup atau mendatar, yang bergerak dipermukaan bumi ataupun hanya di dalam bumi. Bagian bumi tempat keluarnya magma disebut gunung berapi, sedangkan gerakan magma yang dapat mengangkat lapisan batuan yang cembung ke

atas dan mengikis ruangan yang gejala-gejala vulkanisme tersebut meliputi :
1) Instruksi Magma
Yaitu proses penerobosan magma ke dalam litosfer tetapi tidak mampu mencapai permukaan bumi. Intrusi magma menghasilkan bentukan-bentukan di dalam dapur magma.
- Batolit, yaitu magma yang membeku di dalam dapur magma.
- Lakolit, yaitu batuan beku yang terbentuk dari resapan magma dan membeku diantara dua lapisan batuan berbentuk lensa cembung.
- Sill/keeping intrusi, batuan beku yang berbentuk diantara dua lapisan batuan, berbentuk pipih dan melebar.
- Gang, yaitu magma yang memotong lapisan batuan dengan arah tegak/miring, berbentuk pipih dan melebar.
- Apofisa, yaitu batuan beku yang berbentuk dicabang-cabang gang, berukuran kecil.
2) Ekstrusi Magma
Yaitu gerakan magma mencapai permukaan bumi dalam bentuk letusan atau erupsi.erupsi dibedakan menjadi tiga macam sebagai berikut:
a) Erupsi linear, yaitu keluarnya magma melalui retakan atau celah.
b) Erupsi sentral, yaitu keluarnya magma melalui terusan kepundan
- Gunung api perisai (tameng)
Terjadi akibat magma keluar sangat encer. Selanjutnya magma yang emcer ini mengalir kesegala arah membentuk lereng yang sangat landai, sekitar 10 – 100.
- Gunung Api Maar
Terjadi akibat letusan ekspolosif yang membentuk lubang lingkaran besar di permukaan bumi. Dapur magma yang kecil dan dangkal mengakibatkan letusan satu kali dan mati. Gunung api maar tidak tinggi dan terdiri atas timbunan bahanbahan padat atau efflata dan dibawahnya kadang-kadang terdapat air. Misalnya danau Klakah.
- Gunung Api Strato
Terjadi akibat erupsi eksplosip yang diselingi dengan erupsi efusif sehingga lerengnya berlapis-lapis dan terdiri atas bermacam-macam batuan. Gunung api strato paling banyak terdapat di dunia, seperti di Indonesia adalah gunung merbabu dan Merapi Jawa Tengah, semeru dan Kelud (Jawa Timur)
c) Erupsi Areal, yaitu keluarnya magma pada satu areal tertentu karena dekatnya dapur magma dengan permukaan bumi. Berdasarkan kuat tidaknya letusan dan kandungan mineral yang dikeluarkan, erupsi gunung api dibedakan atas dua macam, yaitu :
• Erupsi eksplosif, adalah erupsi atau letusan dan kandungan mineral yang dikeluarkan, erupsi ini biasanya menyemburkan material vulkanik yang bersifat padat cair.
• Erupsi efusif atau letusan yang tidak menimbulkan ledakan karena tekanan gas kurang kuat. Pada proses erufsi ini material yang dikeluarkan adalah material cair atau sebagian besar lava dan sedikit material padat yang berukuran kecil. Selanjutnya bahan-bahan tersebut mengalir pada lereng gunung sebagai aliran lava.

Tipe Letusan Gunung Api
Berdasarkan derajat kekentalan magma, tekanan gas magnetic, kedalam dapur magma dan bahan material yang dikeluarkan, letusan gunung api dibedakan menjadi :
o Letusan tipe Hawaii
o Letusan tipe stromboli
o Letusan tipe vulkano
o Letusan tipe merapi
o Letusan tipe perret atau plinian
o Letusan tipe pelee
o Letusan tipe Sint Vincent
Gejala-Gejala Gunung Api Akan Meletus
o Terjadinya getaran bumi
o Suhu disekitar kawah naik
o Sumber air tiba-tiba kurang atau kering
o Terdengar suara gemuruh
o Binatang di puncak turun ke lereng
o Pohon-pohon di sekitar kawah mengering

Bahan-bahan yang dikeluarkan gunung api
Bahan-bahan yang dikeluarkan gunung api saat meletus adalah sebagai berikut :
1) Material vulkanis padat (efflata)
a) berdasarkan asalnya
- Efflata autogen, bersala dari bekuan magma yang keluar.
- Efflata aulogen, berasal dari pipa kawah yang terlempar.
b) Berdasarkan ukurannya
- Boom berukuran besar
- Lapili sebesar kerikil
- Pasir vulkanik sebesar butiran pasir
- Abu vulkanis efflata yang halus
2) Material berupa cairan
a) lava, yaitu aliran magma ke permukaan bumi
b) Lahar panas, yaitu lava yang merupakan campuran lava dengan air
c) Lahar dingin yaitu lava yang membeku bersama air hujan.
3) Material gas, terdiri dari atas uap air, gas nitrogen, gas belerang, asam arang dan lain-lain

Peristiwa pascavulkanis dan postvulkanis
Gejala postvulkanis adalah peristiwa yang terdapat pada gunung api yang telah mati. Peristiwa tersebut antara lain sebagi berikut :
1) Ekshalasi (sumber gas) berupa :
a) solfatar, yaitu gas belerang (H2S)
b) Fumarol, yaitu gas uap air (H2O)
c) Mofet, yaitu gas asam arang
2) Mata air panas
Air tanah terletak dekat dapur magma, keluar sebagai air panas
3) Sumber air mineral
Mata air panas yang mengandung mineral
4) Geiser
Sumber air panas yang memancar secara berkala. Pengaruh vulkanisme terhadap kehidupan
a) Pengaruh vulkanisme yang menguntungkan
Manfaat gunung berapi bagi kehidupan
- Gunung api merupakan daerah penangkapan hujan
- Abu vulkanik bersifat menyuburkan tanah pertanian
- Hancuran bahan vulkanis mengandung unsure hara.
- Menghasilkan bahan galian, seperti belerang, perak dan lain-lain
- Hutan di daerah gunung berapi berfungsi menahan erosi serta menyimpan air hujan
b) Pengaruh vulkanisme yang merugikan
- Letusan gunung api merusak lahan pertanian
- Hujan abu merusak semua yang dilaluinya
- Lahar panas bersifat merusak kehidupan
- Awan panas merusak kehidupan
- Lahar dingin mendangkalkan sungai
- Gas beracun mematikan manusia
- Gelombang pasang

Usaha-usaha mengurangi bahaya gunung berapi
1) Membuat terowongan-terowongan air pada kepundan yang berdanau.
2) Mendirikan pos-pos pengamatan di sekitar gunung berapi.
3) Mengungsikan penduduk yang bertempat tinggal di lereng-lereng gunung berapi yang akan meletus.
4) Membuat dam-dam penampungan di daerah aliran lahar.

Hal ini berarti intrusi magma tidak mencapai ke permukaan bumi. Mungkin hanya sebagian kecil intrusi magma yang bisa mencapai ke permukaan bumi. Namun yang perlu diingat bahwa intrusi magma bisa mengangkat lapisan kulit bumi menjadi cembung hingga membentuk tonjolan berupa pegunungan. Secara rinci, adanya intrusi magma (atau disebut plutonisme) menghasilkan bermacam-macam bentuk (perhatikan gambar penampang gunung api), yaitu:
• Batolit adalah batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma, sebagai akibat penurunan suhu yang sangat lambat.
• Lakolit adalah magma yang menyusup di antara lapisan batuan yang menyebabkan lapisan batuan di atasnya terangkat sehingga menyerupai lensa cembung, sementara permukaan atasnya tetap rata.
• Keping intrusi atau sill adalah lapisan magma yang tipis menyusup di antara lapisan batuan.
• Intrusi korok atau gang adalah batuan hasil intrusi magma memotong lapisan-lapisan litosfer dengan bentuk pipih atau lempeng.
• Apolisa adalah semacam cabang dari intrusi gang namun lebih kecil.
• Diatrema adalah batuan yang mengisi pipa letusan, berbentuk silinder, mulai dari dapur magma sampai ke permukaan bumi.

Share this Article on :

1 komentar:

ayha mengatakan...

bagus nih artikelnya. thx atas pencerahannya..

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

© Copyright Dimas Zone 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.