Gagasan kalau lubang hitam dapat ada berasal dari seorang rektor universitas di Inggris bernama John Michell. Tahun 1783, beliau menghitung kalau gaya gravitasi yang dihasilkan sebuah bintang yang masif dapat mencegah cahaya lari dari permukaannya. Perhitungan Michell terlupakan selama 200 tahun. Baru tahun 1971 para ahli astrofisika menemukan kerlipan sinar X dari rasi Signus, 8 ribu tahun cahaya jauhnya : radiasinya mencirikan adanya lubang hitam yang mengelilingi sebuah bintang. Seperti lubang hitam lainnya, ia terbentuk saat bintang kehabisan bahan bakar dan runtuh dengan sendirinya. Bila matahari entah bagaimana menjadi lubang hitam, maka ia harus runtuh menjadi kurang dari lima kilometer saja, menjebak dalam ruang terbengkokkan yang melipatnya. Bila bumi yang menjadi lubang hitam, ia harus seukuran sebuah kelereng.
Lubang hitam pertama di alam semesta muncul hampir 14 miliar tahun lalu, menurut Abraham Loeb, astrofisikawan Universitas Harvard. Saat itu, gas mulai mengembun menjadi awan yang terpecah-pecah menjadi bintang-bintang masif, yang ukurannya bisa mencapai 100 kali ukuran matahari, yang pada gilirannya menjadi lubang hitam. Untungnya, pusingan dari galaksi-galaksi purba membatasi pertumbuhan lubang hitam di intinya, dan memungkinkan pembentukan bintang.
Para ahli fisika kini mulai membuat semacam lubang hitam di bumi. Para peneliti China misalnya, membangun silinder-silinder konsentrik yang meniru lubang hitam, membengkokkan radiasi gelombang mikro dengan dirinya sendiri saat ia melalui permukaan luar ke dalam. Dan sebuah lubang hitam nyata bisa saja muncul dari Large Hadron Collider di dekat Geneva.
Referensi
- Aamodt et al. First proton-proton collisions at the LHC as observed with the ALICE detector: measurement of the charged particle pseudorapidity density at s½ = 900 GeV. The European Physical Journal C, December 2009
- D. Garofalo, D. A. Evans, R. M. Sambruna. The evolution of radio-loud active galactic nuclei as a function of black hole spin. Monthly Notices of the Royal Astronomical Society, 2010;
- Edmund J. Hodges-Kluck, Christopher S. Reynolds, M. Coleman Miller, Chi C. Cheung. A Deep Chandra Observation of the X-shaped Radio Galaxy 4C +00.58: A Candidate for Merger-induced Reorientation? The Astrophysical Journal, 2010; 717 (1): L37
- Frolov, V.P., Novikov, I.D. 1998. Black Hole Physics: Basic Concepts and New Developments. Springer Science and Business
- Loeb, A., Ferrara, A., Ellis, R.S., Schaerer, D., Hempel, A. 2007. First Light in the Universe. Springer.
- Melia, F. 2003, The Black Hole at the Center of Our Galaxy. Princeton University Press
- Pakull, M.W., Soria, R., Motch, C. 2010. A 300 Parsec Long Jet Inflated Bubble Around A Powerful Microquasar in the Galaxy NGC 7793. Nature.
- Qiang Cheng, Tie Jun Cui, Wei Xiang Jiang and Ben Geng Cai. An omnidirectional electromagnetic absorber made of metamaterials. New Journal of Physics, 2010;
- Review of the Safety of LHC Collisions. Journal of Physics G: Nuclear and Particle Physics, September 5, 2008
- Thorne, K.S., Price, R.H., MacDonald, D.A. 1986. Black Holes: The Membrane Paradigm. Yale University Press
- University Of California – Santa Barbara (2001, November 1). Scientists Expect To “See” Miniature Black Holes. ScienceDaily. Retrieved August 16, 2010, from http://www.sciencedaily.com /releases/2001/11/011101060839.htm
- University of California – Santa Barbara (2008, June 30). If The Large Hadron Collider Produced A Microscopic Black Hole, It Probably Wouldn’t Matter. ScienceDaily. Retrieved August 16, 2010, from http://www.sciencedaily.com /releases/2008/06/080627175348.htm
0 komentar:
Posting Komentar